Bercerita Dengan Penulis Metropop, Ria N Badaria

Hola, teman-teman

Sudah memasuki hari ke 25 di bulan Juni. Bulan yang istimewa karena banyak tanggal merah dan semuanya long weekend. A Beautiful Month In This Year.

 

Alhamdulillah, rubrik Ngobrol Bareng hadir kembali bulan ini. Lama juga yaa, sudah setahun lebih rubrik ini tidak muncul disini. Yuks, kalau ada yang mau aku ajakkin ngobrol bareng di blog ini boleh langsung kontak aku via email yaaa..
 
Hari ini, alhamdulillah, salah satu penulis yang bukunya sudah aku suka dan aku memiliki beberapa judul karyanya, bersedia mengobrol bareng dengan aku disini, kak Ria N Badaria. Beliau merupakan salah satu penerima Penghargaan Kusala Sastra lho, melalui novelnya yang berjudul Fortunata. Ada yang sudah pernah membaca karya beliau yang berjudul Fortunata, The Way You Love Me? Atau ada yang sudah kenal dengan kak Ria N. Badaria? Yuk mari kita kenalan sambil bercerita bersama Ria N Badaria.

Halo, kak Ria, apa kabar? Sebelumnya, terima kasih banyak, kak, atas kesediaan kayak mau aku ajak ngobrol bareng di blog aku.

 

Halo, semuanya. Aku Ria N Badaria.

 

Kak Ria, izin yaa, aku mau nanya-nanya alias kepo sedikit tentang novel terbaru kakak, The Way You Love Me, tentang kegiatan kakak. Siapa tahu bisa sambil mendapatkan ilmu juga di dunia literasi ini. Kalau boleh pinjam istilah yang sering aku dengar, dunia penuh dengan kata-kata.  

 

boleh dong. 

 

Kisah Amira begitu emosional dan relatable, terutama bagi perempuan urban masa kini. Apa pengalaman atau inspirasi pribadi yang paling berpengaruh dalam membentuk karakter Amira?

 

 Untuk karakter Amira saya banyak terinspirasi dari beberapa karakter di film atau pun drama yang saya tonton.. Kalau kebanyakan penulis suka membaca, saya lebih suka nonton, karenanya banyak karakter yang saya buat terpengaruh dari apa yang saya tonton.

 

 Tokoh Ramon hadir sebagai sosok laki-laki ideal yang penuh usaha, tapi juga tidak lepas dari konflik. Apakah Ramon terinspirasi dari seseorang di kehidupan nyata, atau murni fiksi?

 

 Karakter Ramon sayangnya murni fiksi ya, karakter yang sengaja saya buat terkesan sempurna tapi memiliki kerapuhan dan ketakutan dalam dirinya.

 

 Prolog novel ini cukup berani dan langsung menghadirkan atmosfer intens. Bagaimana proses kreatif dalam menulis adegan pembuka itu? Apakah ada keraguan saat menuliskannya?

 

 Untuk prolog, saya memang sengaja menghadirkan scene dalam novel yang akan membuat penasaran pembaca dengan cerita yang akan saya suguhkan dalam novel. Terkesan berani namun membuat pembaca tertarik

 

 Sebagai penulis metropop yang sudah cukup lama berkarya dan bahkan memenangkan Kusala Sastra Khatulistiwa, bagaimana kak Ria melihat perkembangan genre metropop hari ini? Apakah masih relevan atau perlu penyegaran? 

 

 Sejujurnya saya salah satu penulis yang sedikit sekali bacaannya. Saya jarang membaca, hanya beberapa karya metropop yang saya baca, dan menurut saya cerita metropop semakin berkembang, dengan ide-ide cerita yang mengikuti perkembangan zaman.

 

Banyak pembaca menyukai kisah cinta yang berliku dan kompleks seperti Amira dan Ramon. Menurut kak Ria, apa rahasia menciptakan romansa yang terasa nyata tapi tetap menghibur?

 

Buat cerita yang terkesan dekat dengan kehidupan banyak orang. Suguhkan kalimat yang membuat pembaca dapat merasakan apa yang para karakter rasakan. Buat pembaca bisa merasakan sedih, marah dan bahagia saat membaca cerita kalian.

 

Bagaimana dengan obrolan aku bareng kak Ria N Badaria? Ada yang ingin menjadi penulis juga seperti kak Ria? Atau ada yang ingin suatu hari nanti belajar menulis sama kak Ria? Boleh langsung disimak yaaa obrolan aku dan kak Ria di atas.

 

Makasih banyak kak Ria, sudah bersedia aku ajakkin #NgobrolBareng di blog My Scrap Book. Sukses selalu untuk kak Ria yaaa. Semoga suatu hari nanti aku bisa berkesempatan kembali membaca novel karya kakak yaa, siapa tahu bisa PO juga di toko buku online aku yaaa.

 

Untuk kenalan lebih lanjut dengan kak Ria, kalian bisa langsung kunjungi akun sosmed kak Ria yaaa

 

@fortunata23