Jangan datang lagi

Pergilah

Jika bersamaku
Kau merasa berada di cerita yang salah
Pergilah

Jangan datang lagi

Jangan taburkan harapan

Jika kau tak ingin kembali membuat orang berharap

 

Gemericik air

Hingga daun di rerimbunan jati
Kehilangan jati diri
Dahan di taman jiwa
Patah seketika

Jangan Menahan

Melepaskanmu bukan berarti aku tidak mencintaimu

Tapi lebih kepada aku melakukan itu untuk diriku sendiri

Aku butuh ruang untuk menelaah kembali rasaku, rasamu

Jika dengan bersamaku, kamu tak bahagia, untuk apa dipertahankan

Hanya akan saling menyakiti satu sama lain

Jangan bersembunyi di balik kedok kata cinta

Jika nyatanya rasa itu telah lama hilang

Lebih baik melepaskan daripada menahan disisi, namun membuat kamu makin sakit setiap bersama aku

Lepaskan . .

Aku pernah menggenggam tanganmu

Aku juga pernah melepasnya karena ragu

Tapi kini, aku mencoba ikhlas melepasmu

Karena aku tahu, bahagiamu bukan dengan aku

Setahun lebih aku bertahan, mencoba ikhlas, bertanya padaNya, apakah kamu yang terbaik untukku atau bukan

Tapi, ternyata jalan itu dibukakan olehNya

Jalan untuk melepasmu

Semoga kamu berbahagia dengan pilihan hatimu

Bukan Pilihan Hati

Sometimes mengafirmasi diri untuk selalu positif thinking kalau rasa ini untuknya benar adanya.

Dan dia juga memiliki rasa yang sama.

Tapi, semakin kesini kesana, ngerasain yang namanya, ahh, mungkin hanya perasaanku saja.

Rasa yang kurasakan tak sama dengan apa yang dia rasakan untukku.

Ahh, dia sudah memiliki tambatan hati sendiri.

Bukan aku.

Mencoba menelaah perasaan sendiri.

Mencoba bertanya pada diri sendiri.

Apa sih yang kamu mau, apa sih yang kamu rasakan?

Apakah sekali lagi, aku memang bukan pilihan untuk kamu?

Perkara Ulang Tahun

"Apa itu ulang tahun? Aku nggak pernah ngerayain ulang tahun," ucapmu kala itu padaku.

Bukan masalah merayakan atau tidak merayakan yaa. Lebih kepada kenyataan ucapanmu tak sesuai dengan kenyataan yang aku lihat.

Ahh, mungkin memang pemahaman merayakan ulang tahun antara kamu dan aku berbeda.

Hanya ucapan selamat ulang tahun, sudah cukup untukku.

Kamu, entahlah, aku tak tahu.

Apapun perbedaan pendapat kita tentang ulang tahun, aku ucapkan selamat ulang tahun untukmu.

Jangan minta kado, karena kamu sudah memberi batas hubungan antara kita berdua.

Sudahi Rasa Ini

Aku pernah mengejar kamu dengan sangat gigih

tapi sekalipun kamu tak pernah menoleh padaku

Aku pernah sangat mencintai kamu

tapi kamu tak pernah sekalipun membalas rasa cintaku

Sudahlah, memang sudah seharusnya seperti ini

Qku tak seharusnya berharap jika kamu akan menjadi milikku

Mungkin memang sudah seharusnya aku sadari dulu

Hanya saja harapan semu yang kubangun sendiri tak lagi sanggup aku miliki

Kamu terlarang untukku

hatimu, ragamu bukan untukku

Sudahlah, sudahi rasa cinta sendiri ini

sebelum semua terlanjur dalam

Kamu yang tak pernah menoleh padaku

Kamu yang tak pernah membalas rasaku