10 July 2015

Tak Berbatas menjadi Berbatas

http://www.cosmopolitan.co.id/newtest/vrgallery/teaser/278c865c7ac1f4a890da6ef6903ac3ca.jpg
diambil dari http://www.cosmopolitan.co.id

Haloha..

Ketemu lagi sama aku di hari Jumat yang barokah ini.. Setelah melewati 4 hari yang membuat debar jantungku berdetak semakin cepat dan lebih membuat aku harap-harap cemas dan dag dig dug.. Huft, lagi dan lagi, emosi dan pikiran dipaksa untuk menerima hal yang benar-benar menguras kesabaran.

Di ramadhan kali ini, kesabaranku diuji oleh Allah SWT. Jika di tahun-tahun sebelumnya, aku diuji akan tingkat asam lambungku yang semakin meningkat jika puasa dan tidak bisa lepas dari obat penghilang nyeri yang diakibatkan oleh asam lambung, maka di tahun ini, diuji dengan 'bagaimana menghadapi seseorang yang punya sedikit kelainan yang sukanya mencari masalah'. Sumpah ya.. Rasanya itu seperti naik rollercoaster terus ditambah makan bakso pedes-pedes. Bisa dibayangin kan yaa gimana rasanya?


Jadi, hari itu, beliau, sebut saja namanya 'si nenek'. Si nenek ini selalu mencoba mencari cara untuk gimana sih bikin orang seruangan itu marah-marah, intinya sukanya memancing emosi orang. Kalau ada berlima diruangan, seharusnya berenam (baca di SINI), dia diam saja, karena memang ada yang membuat dia segan, yaitu pak bos. Tapi, kalau hanya tinggal bertiga saja diruangan, aku, bu boss dan si nenek, pasti berulah. Pokoknya gimana caranya bikin bu boss emosi, marah-marah. Anehnya lagi, kalau hanya berdua saja, si nenek ini pasti ngejelek-jelekkin pak bos dan bu boss. Aku hanya bisa diam, menyimak, dan mencoba mengalihkan perhatian agar tak terfokus dengan kata-kata si nenek. Masuk kiri keluar kanan. Dia selalu merasa dirinya itu Tuhan. Jadi, ada sedikit ancaman yang si nenek ungkapkan ke aku, 'jangan coba-coba berani sama saya, nanti bisa dilihat akibatnya, kalau nggak mati yaa sakit keras'. Oke fix, aku anggap di nenek ini rada setengah waras. Biar saja dia bicara apapun itu, aku hanya bisa berdoa semoga apa yang dia ucapkan itu tidak berbalik ke dirinya sendiri. 

Nah, kenapa aku bilang 'Tak Berbatas menjadi Berbatas'? Yang aku tahu, kesabaran itu tak berbatas tapi kalau digempur dengan tekanan emosi yang luar biasam lama kelamaan kesabaran itu menjadi berbatas. Semisal, gelas yang tadinya isinya penuh kemudian digempur dengan berbagai masalah yang membuat emosi hati, membuat gelas penuh tersebut menjadi berkurang bukan? Intinya sih seperti itu ilustrasinya.. hehe.. 

Sekarang ditambah pak bos pindah ke Sumatera. Tambah bikin si nenek semakin berkuasa. Keinginan untuk pindah ruangan pun ditolak dengan alasan ruangan yang diminta akan dipakai oleh bagian tersebut. Entah untuk apa, aku pun tak tahu. Ditambah dengan keinginan si boss besar mau memindahkan bu boss ke bagian lain membuat aku kebingungan sendiri. Kalau kelamaan berdua dengan si nenek di ruangan lama-lama aku bisa ikut kepancing juga. Tapi, entah kenapa, si nenek sama aku rada adem ayem. Alhamdulillah yaa.. sesuatu..

Hanya bisa berharap sih semoga aku bisa segera mendapatkan pekerjaan di tempat lain walaupun di tempat ini sendiri aku sudah betah. Tapi, karena alasan yang tadi kuutarakan lama kelamaan bikin aku nggak nyaman juga. Semoga impianku pun bisa segera terwujud (baca di SINI). Impian indah yang membuat aku tak henti memanjatkan doa kepada Allah SWT. Semoga doa-doaku diijabah. Aamiiinnn.. 

Semoga tak berbatas ini tidak menjadi berbatas namun tetap tak berbatas. Ujian kesabaran di tengah ramadhan. Membuat aku banyak belajar dari hal ini.
6 comments on "Tak Berbatas menjadi Berbatas"
  1. Ya...disabar2in ya Mak. Nikmatnya ajib kalo bisa sabar...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes, mak.. Disabar2in walaupun sebenarnya pinginnya ngeluarin yang ada di hati.. Iyes, mak.. Nikmatnya subhanallah, tark terbayangkan....

      Mamacih, mak..

      Delete
  2. sabar ya mbak...penginnya sih marah ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yup.. Pinginnya marah.. Tapi, kalau inget usia, lebih baik ditahan.. Jadi, kadang sih, aku bayangin hal yang lucu-lucu, biar bisa ketawa dan ngga inget sama kata2 si nenek..hahaha

      Delete
  3. semoga kesabaran ini ada hikmahnya, ya

    ReplyDelete

Tulis komentarmu dengan bahasa yang sopan dan tinggalkan Nama/URL yaa, biar bisa langsung saya BW :)

Custom Post Signature

Custom Post  Signature