30 January 2024

Menjelajahi Kuliner Gudeg di Jogja


Hola, teman-teman

Hari selasa, hari yang cukup hectic buat aku karena ada acara kantor di Hollywoodnya Jogja, kabupaten Gunung Kidul. Acara yang bikin aku bahagia, karena selain bertemu dengan banyak orang tamu undangan, sambil menimba ilmu, saling sharing dan juga ada makanan. Kira-kira apa aja yaa makanannya?

Ehm, by the way, aku nulis ini di hari Jumat, jadi aku masih menerka-nerka menunya saat acara apa saja. Kenapa jadi ngomongin makanan? Mungkin nanti kalau acara ini boleh ditulis di blog, aku tulis yaaa. Nggak janji tapi, mau minta ijin dulu.

Baca juga Tastylicious

Okey, omong-omong soal makanan, aku habis makan malam ditemani sama serial detektif di netflix, judulnya The Good Cop, ada yang sudah pernah nonton? Definisi, aku lagi pingin nonton serial kriminal, searching dan nemu serial ini. Baru mulai nonton sih, semoga betah. Balik lagi ngomongin makanan, ada yang tahu nggak makanan khas kota Jogja apa saja hayo? 

Kota Yogyakarta sendiri merupakan sebuah kota budaya yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, sejarah budaya, tetapi salah satunya adalah memanjakan lidah wisatawan bahkan orang Jogja sendiri dengan kuliner khasnya, salah satunya adalah Gudeg. Salah satu makanan favorit aku. 

Sejarah Gudeg

Gudeg itu makanan yang terbuat dari nangka mudah yang dimasak dengan santan dan bumbu rempah-rempah. Selain makanan, gudeg ini bagian dari warisan budaya, terlebih lagi gudeg ini muncul pada abad ke-18, di bawah pemerintahan Kraton Yogyakarta. Kala itu, Raja-raja meminta para juru masak untuk menciptakan sebuah hidangan istimewa yang akhirnya berkembang menjadi apa yang kita kenal sekarang ini, gudeg. 

Rasa Gudeg Jogja

Ada yang sudah pernah makan gudeg? Menurut kalian rasanya gimana? Unik kan? Nah, karena keunikan rasanya ini, membuat gudeg sulit ditemukan di tempat lain. Adanya perpaduan antara manisnya nangka muda, gurihnya santan dan rempah-rempah yang khas menciptakan cita rasa yang menggoda selera. Sering disajikan dengan berbagai makanan pendamping seperti ayam, telur dan sambal krecek.

Aku punya cerita lucu. Kala itu, malam hari, teman-temanku di bagian Humas, sedang melakukan sosialisasi ke sebuah daerah di kota Bantul, kalau tidak salah ingat yaa. Nah, suguhannya adalah gudeg. Masing-masing mendapat gudeg lengkap dengan ayam, telur dan sambal kreceknya. Salah satu temanku, karena sudah lapar, dan sudah dipersilahkan untuk makan, akhirnya makan, saat menggigit telur, ternyata menurut cerita beliau kepada kami, itu bukanlah telur melainkan sawo. Saat cerita ke tuan rumah, sempat terjadi perdebatan halus, akhirnya salah satu teman yang lain berkata, saking manisnya telurnya sampai dianggap seperti sawo, hal ini diperlukan karena untuk meminimalisir terjadinya pertengkaran.

Saat cerita kepada kami di kantor yang tidak ikut melakukan sosialisasi, kami tertawa dan terheran-terheran. Kok bisa ada sawo jadi telur. Kalau menurut kamu gimana?

Terus kalau mau wisata kuliner gudeg kemana aja?

Gudeg Yu Djum

Aku biasanya makan atau beli Gudeg Yu Djum di Wijilan, yang beralamatkan di jalan Wijilan No.167 Yogyakarta. Lokasinya dekat dengan Kraton Yogyakarta dan Taman Sari Yogyakarta. Gudeg Yu Djum sendiri berdiri sejak tahun 1950. rasa khas gudegnya berasala dari bahan-bahan pilihan dan bermutu serta melalui proses masak secara tradisional.

Gudeg Mercon Bu Tinah

Yang suka pedas, silahkan merapat ke tempat ini. Rasa pedasnya sendiri berasal dari kuah aren yang sengaja diracik secara berbeda dengan gudeg-gudeg lainnya. Buat kalian yang nggak begitu suka manis, boleh mampir kesini yaaa

Gudeg Pawon

Terletak di Jl. Prof. DR. Soepomo Sh UH/IV Nomor 36, gudeg ini buka dari jam 17.30 - 20.30. Kenapa namanya pawon? Karena dalam bahasa Jawa, pawon itu artinya dapur. Nah di dapur tradisional itulah ada beberapa meja makan yang menjadi penghangat suasana makan malam bersama orang-orang baru dalam satu dapur.

Sebenarnya masih ada banyak lokasi, tapi cukup tiga ini saja yaa. Siapa tahu nanti next bisa nulis sesi keduanya. Siapa tahu kan yaa?

Aku mau kasih beberapa tips buat kamu agar bisa menikmati makan gudeg

Coba berbagai varian

Seperti bisasa, gudeg hadir dalam berbagai varian. Intinya, jangan ragu buat mencoba makan dengan ayam, telur, krecek, atau bisa juga mencoba makan gudeg mercon untuk merasakan sensasi pedasnya.

Nasi dan Sambal Krecek

Ini aku bisa nambah berkali-kali. Apalagi nasinya masih hangat, dijamin auto ketagihan makan gudeg. Apalagi kalau ditambahkan dengan sambal bawang atau terasi, mantap banget, pemirsa.

Wisata Gudeg Malam Hari

Di beberapa lokasi ada juga warung gudeg yang buka saat malam hari. Tapi, jangan salah, kalau kalian berpikir antriannya sedikit, bukan seperti itu Song Kang. Antriannya bisa panjang banget, harus extra sabar menanti. Intinya mah kalau antriannya panjang dan kudu sabar itu seperti aku sabar menanti Song Kang kembali pulang, ceilehhhh, udah kena sihir My Demon.

So, gimana makin tertarik buat wisata kuliner gudeg di kota Jogja? Jangan lupa kalau kamu mau bawa oleh-oleh gudeg untuk keluarga atau orang tersayang, bisa membelinya dalam bentuk kaleng, jadi tidak takut basi yaaa. Nikmati kelezatan gudeg dan nikmati juga sejarah budayanya.
1 comment on "Menjelajahi Kuliner Gudeg di Jogja"
  1. Kuliner favorit ku kalo ke Jogja 😍😍😍😍. Tapi karena aku suka pedes jadi yg paling aku suka udah pasti gudeg mercon bu tinah mba. Sukaaaa bangetttt. Kalo pun bukan mercon, aku msh mau cobain gudeg lain, cuma kalo bisa kreceknya pedes. Waktu itu pernah coba gudeg bu hj amad, kreceknya mantep. 😍

    ReplyDelete

Tulis komentarmu dengan bahasa yang sopan dan tinggalkan Nama/URL yaa, biar bisa langsung saya BW :)

Custom Post Signature

Custom Post  Signature