Branding Nama di Sosmed itu Perlu Nggak Sih?

Holaaa..

 

Aku datang lagi di hari Jumat ini. Jangan tanyakan kapan rubrik di blog ini akan tayang, karena bener-bener belum tahu kapan tayangnya. #CeritaAsri ini sebenarnya awalnya aku jadikan semacam hashtag di twitter sih tiap kali curcol soal sosmed atau apapun itu. Dan berpikirlah kenapa nggak dijadiin rubrik aja di blog. Kan lebih enak tuh nulisnya, panjang x lebar. Nah, kalau nanya, tiap hari apaan #CeritaAsri tayang, jawabannya tayangnya suka-suka. Tergantung ada ide atau nggak buat nulis artikel di sini.

 

Jadi, kali ini aku bakalan nulis tentang Branding. Dapat idenya tiba-tiba aja, habis baca ulasan tentang aku di blognya kak Sandrine. Kalian udah baca? 

 

By the way, sebenarnya di dalam dunia sosmed, branding itu perlu nggak sih? Ehm, sebelumnya aku nulis mengenai branding ini sebatas yang aku tahu aja yaaa. Jadi, nggak berat-berat deh bahasannya. 

  

Jawabannya pasti perlu banget kan yaaa? Aku mau ambil contoh siapa yaaa enaknya.. Hmm.. Seperti artis favoritku aja, Zaskia Adya Mecca. Dia memakai nama Meccanism sebagai branding dia di dalam bisnisnya. Kemudian panggilan anak-anak beliau kepada Zaskia Mecca, yaitu Bia. Beliau jadikan branding dalam lini usahanya yang lain, Bia by Zaskia Mecca. Kemudian yang terbaru, kosmetik. Beliau menggunakan singkatan namanya ZAM sebagai brandingnya. Jadi, ketika orang-orang membaca Meccanism, langsung tertuju kepada Zaskia Adya Mecca. Asyik kan?

Dan kali ini aku mau mengambil contoh diriku sendiri. Awal membuat toko buku online, aku memakai username @bookishstorage Dan itu berlanjut ke sosmed yang lain, seperti Facebook Page dan bahkan tiktok, spotify dan juga youtube. Di Bookishtorage ini sendiri, aku memilih dipanggil Bubi sebagai nickname aku dengan teman-teman yang sudah belanja buku di aku. Kenapa memilih nama Bubi sebagai branding diriku sendiri di dunia sosmed ini? Karena pernah ada yang bertanya, jadi aku mau jelasin disini.

 

Baca juga yuk (Komentar di Blog itu Gimana sih?)

 

Kenapa memakai nama Bubi? Karena awalnya aku iseng aja, ketika ada teman yang belanja buku di Bookishtorage, dan dia memanggil aku dengan panggilan 'Min', nggak tahu kenapa rasanya aneh dan risih aja dipanggil 'Min'. Maka dari itu, langsung aja aku menyebut diriku sendiri dengan panggilan Bubi. Dan itu berlangsung hingga sekarang, teman-teman yang belanja buku memanggilku dengan panggilan Bubi. 

Dan nama itu nggak hanya sekedar tempelan saja di akun sosmedku. Aku bahkan memanggil mereka yang biasanya disebut pelanggan ketika belanja di toko, aku memanggil mereka #temanBubi. 

 

 

Untuk nama Bookishtorage sendiri, awalnya karena lagi iseng belanja box storage di Shopee. Kemudian karena ingin memulai usaha online, aku akhirnya menggunakan nama Bookishtorage. Bookish sendiri artinya kutu buku, dan storage artinya penyimpanan. Hingga aku meminta tolong seseorang untuk membuatkan logo Bookishtorage, yang akhirnya aku gunakan sampai sekarang. Dan tagline di Bookishtorage sendiri, 'duduk aja dulu, buku favoritmu datang ke tempatmu'. Jadi, ada yang mau belanja buku di Bookishtorage?

 

Jadi, perlu nggak sih branding itu? Perlu banget. Karena dengan branding, kita bisa dikenal sama orang, tapi dikenal yang positif yaa, jangan negative. Caranya gimana sih biar dikenal. Sering-seringlah menulis di blog, kemudian menulis status di sosmed, tapi statusnya yang biasa-biasa aja yaa, jangan yang aneh-aneh, aku malah ngeri sendiri. 

 

 

Aku sendiri bukan orang yang sempurna, jadi aku juga terkadang masih melakukan kesalahan di sana sini, tapi, aku berusaha untuk memperbaiki agar lebih baik lagi ke depannya, karena menjadi orang yang baik itu tidak mudah. Terkadang kita melakukan kebaikan, tapi di mata orang itu bukanlah kebaikan, melainkan keburukan. 

Nah, menurut kalian branding nama di sosmed itu penting nggak sih? Ada yang pernah menuliskan hal yang sama? Aku tunggu komentar kalian yaaa. Ingat yaa, etika dalam berkomentar.