09 February 2024

Petualangan di Museum Sonobudoyo


Libur saat natal kemarin aku memanfaatkannya untuk berjalan-jalan di sekitar kota tempatku tinggal saat ini, Yogyakarta. Memanfaatkan waktu untuk bisa quality and quantity time bareng dengan keluarga. Jarang-jarang bisa kumpul bareng, bercerita apa saja tanpa terbatas waktu, jalan-jalan, makan-makan bareng. Menyenangkan bukan?

Perjalanan kali ini, tentu saja tidak terencana sama sekali. Karena kalau direncana, malah tidak akan jadi. Alhasil pagi itu, spontan bilang jalan-jalan ke sebuah museum yang letaknya di tengah kota Yogyakarta. Yups, ke Museum Sonobudoyo.

Baca juga Jalan Santai

foto by Asri

Museum Sonobudoyo sendiri terletak di di dua lokasi. Unit 1 ada di dekat titik 0 kilometer Yogyakarta, Kraton Yogyakarta, Alun-alun utara dan Masjid Gedhe Kauman. Sedangkan untuk unit 2 terletak di Jalan Wijilan No. 27D (Dalem Condrokiranan), dekat dengan sentra gudeg Wijilan.

Museum Sonobudoyo sendiri merupakan museum tertua di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejarah berdirinya cukup panjang, dilansir dari website museum sonobudoyo, Museum Sonobudyo sendiri dulu merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali dan Lombok. Yayasannya sendiri berdiri di Surakarta pada tahun 1919 yang bernama Java Instituut. Hingga akhirnya pada tahun 1924 mendirikan sebuah museum di Yogyakarta.

foto by Asri

Di dalam Museum Sonobudoyo unit 1 sendiri ada beberapa ruangan yang bisa kamu temui, antara lain ruang pengenalan, ruang prasejarah, ruang wayang, ruang batik, ruang klasik dan islam, ruang Jawa, ruang Bali, ruang Wayang Golek, ruang topeng, ruang dolanan anak, dan ruang senjata.

foto by Asri

foto by Asri

Sambil jalan-jalan aku juga belajar sejarah kembali, berdiskusi dengan Bapak dan Ibu. Ibuku paling semangat ketika memasuki ruang batik, karena disana dijelaskan kain-kain batik untuk berbagai acara, seperti saat mitoni, menikah, dan lain-lain. Definisi punya anak tinggal 1 yang belum menikah, jadinya ibuku semangat sekali. 


foto by Asri

Di sini juga ada ruangan untuk belajar jemparingan namun menggunakan alat bernama VR atau virtual reality. Belajar memanah sambil duduk bersila. Seru sekali, jangan ditanya aku bisa memanah tidak ketika menggunakan alat ini, sama sekali gagal total. Lebih senang belajar langsung memakai alatnya, eh aku dulu sering lho latihan jemparingan di kantor. Kemudian terakhir jemparingan, tahun lalu ketika ada acara Bakti Relawan BUMN di kantor. Alhamdulillah, menambah pengalaman. 

foto by Asri

Oh yaa, disini juga ada jam berkunjung dan tiket masuknya yaa. Untuk harga tiketnya sendiri, terjangkau yaa. Dewasa Rp 10.000,- per orang, anak-anak Rp 5.000,- per orang, wisatawan asing Rp 20.000,- per orang. Harga tiketnya sendiri dapat berubah sewaktu-waktu yaaa sesuai aturan pengelola. Kemudian untuk jam bukanya sendiri, setiap hari selasa sampai dengan ahad jam 08.00 - 21.00 WIB. Hari senin tutup yaaa.

Nah, gimana, apakah kamu tertarik untuk berwisata sambil belajar di Museum Sonobudoyo? Next, aku jalan-jalan kemana lagi yaaa? Ada saran mungkin, tempat wisata yang bisa aku kunjungi di weekend?
1 comment on "Petualangan di Museum Sonobudoyo"
  1. Tempat yang menyimpan banyak cerita & artefak sejarah memang selalu menarik untuk dikunjungi.

    ReplyDelete

Tulis komentarmu dengan bahasa yang sopan dan tinggalkan Nama/URL yaa, biar bisa langsung saya BW :)

Custom Post Signature

Custom Post  Signature